Produksi Minyak Global Masih Akan Tekan Harga Minyak.
Minyak melemah pada hari Kamis
akibat memudarnya kecemasan akan terganggunya supply dari Timur Tengah, dan fokus kembali tertuju pada
belimpahnya persediaan minyak global. Produksi minyak AS pada pekan lalu turun sebanyak 17.000 barel per
hari dibandingkan pekan sebelumnya, menjadi 9,165 juta barel. Namun rata-rata produksi harian dalam empat
pekan sebanyak 9,173 juta barel, dan lebih tinggi 144.000 barel dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tekanan terhadap minyak juga datang dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang
diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan guna memenangkan pangsa pasar dari produsen non-OPEC.
OPEC akan mengadakan pertemuan pada pekan depan, dan diperkirakan akan mempertahankan produksi 30
juta barel per hari meski harga minyak rendah
Divergensi Kebijakan Moneter Berpotensi Semakin Menggerus Valuasi Euro.
Euro merosot ke
dekat level terendah 7-bulan terhadap Dollar seiring keyakinan investor European Central Bank (ECB) akan
kembali melonggarkan kebijakan moneternya pada bulan depan. Gap dalam yield antara obligasi pemerintah
AS dan Jerman untuk tenor 2-tahun mencapai level paling lebar sejak bulan November 2006. Kondisi ini
mencerminkan kesenjangan proyeksi kebijakan moneter Federal Reserve dengan ECB yang membuat Dollar
AS menjadi lebih menarik bagi investor. Pada hari Kamis, 3 Desember pekan depan, pasar berspekulasi ECB
akan meningkatkan program pembelian asetnya dan menurunkan tingkat suku bunga deposito. Tingkat suku
bunga deposito, yang sudah negatif, diharapkan dapat membuat pelaku pasar lebih memilih menginvestasikan
dananya dibandingkan hanya mendiamkannya dalam bank.
Data Belanja Modal Buat Aussie Rentan Melemah Jelang Rapat RBA.
Aussie menjadi mata uang
utama dengan performa paling buruk terhadap Dollar AS pada hari Kamis, setelah secara tidak terduga tingkat
belanja modal Australia pada kuartal lalu menjadi penurunan paling besar dalam sejarah pencatatan. Spekulasi
Reserve Bank of Australia (RBA) akan sekali lagi memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan pun
mengemuka, tapi komentar gubernur RBA baru-baru ini membuat peluangnya kecil. Awal pekan ini, Gubernur
RBA, Glenn Stevens, mengatakan pasar harus “santai” menanggapi prospek pemangkasan suku bunga lanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar